Social Icons

-

Featured Posts

Kamis, 14 November 2013

perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dengan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).

perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dengan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).

1. Rukun Islam
Rukun Islam Ahlussunnah kita ada 5:
1. Syahadatain
2. As-Sholah
3. As-Shoum
4. Az-Zakah
5. Al-Haj

Rukun Islam Syiah juga ada 5 tapi berbeda:
1. As-Sholah
2. As-Shoum
3. Az-Zakah
4. Al-Haj
5. Al wilayah

2. Rukun Iman
Rukun Iman Ahlussunnah ada enam:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
3. Iman kepada Kitab-kitab Nya
4. Iman kepada Rasul Nya
5. Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
6. Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.

Rukun Iman Syiah ada 5 :
1. At-Tauhid
2. An Nubuwwah
3. Al Imamah
4. Al Adlu
5. Al Ma’ad
3. Syahadat

3. Syahadat
.Ahlussunnah mempunyai Dua kalimat syahada, yakni: “Asyhadu An La Ilaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”.
Syiah mempunyai tiga kalimat syahadat, disamping “Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.

4. Imamah
Ahlussunnah meyakini bahwa para imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah meyakini dua belas imam-imam mereka, dan termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.

5. Khulafaur Rasyidin
Ahlussunnah mengakui kepemimpinan khulafaurrosyidin adalah sah. Mereka adalah: a) Abu Bakar, b) Umar, c) Utsman, d) Ali radhiallahu anhum
Syiah tidak mengakui kepemimpinan tiga Khalifah pertama (Abu Bakar, Umar, Utsman), karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai’at dan mengakui kekhalifahan mereka).

6. Kemaksuman Para Imam
Ahlussunnah berpendapat khalifah (imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum. Mereka dapat saja berbuat salah, dosa dan lupa, karena sifat ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi. Sedangkan kalangan syiah meyakini bahwa 12 imam mereka mempunyai sifat maksum dan bebas dari dosa.

7. Para Sahabat
Ahlussunnah melarang mencaci-maki para sahabat. Sedangkan Syiah menganggap bahwa mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa, bahkan berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai’at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.

8. Sayyidah Aisyah
Sayyidah Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai oleh Ahlussunnah. Beliau adalah termasuk ummahatul Mu’minin. Syiah melaknat dan mencaci maki Sayyidah Aisyah, memfitnah bahkan mengkafirkan beliau.

9. Kitab-kitab hadits
Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan At-Tirmidz, Sunan Ibnu Majah dan Sunan An-Nasa’i. (kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).
Kitab-kitab hadits Syiah hanya ada empat : a) Al Kaafi, b) Al Istibshor, c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih, dan d) Att Tahdziib. (Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).

10. Al-Quran
Menurut Ahlussunnah Al-Qur’an tetap orisinil dan tidak pernah berubah atau diubah. Sedangkan syiah menganggap bahwa Al-Quran yang ada sekarang ini tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).

11. Surga
Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya. dan Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya. Menurut Syiah, surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah. Dan neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.

12. Raj’ah
Aqidah raj’ah tidak ada dalam ajaran Ahlussunnah. Raj’ah ialah besok di akhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah, dimana diceritakan bahwa nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain. Setelah mereka semuanya bai’at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai ribuan kali, sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri, yang berlainan dengan Imam Mahdi yang diyakini oleh Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.

13. Mut’ah
Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram. Sementara Syiah sangat dianjurkan mut’ah dan hukumnya halal. Halalnya Mut’ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.

14. Khamr
Khamer (arak) najis menurut Ahlussunnah. Menurut Syiah, khamer itu suci.

15. Air Bekas Istinjak
Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci, menurut ahlussunnah (sesuai dengan perincian yang ada). Menurut Syiah air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.

16. Sendekap
Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah. Menurut Syiah meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri sewaktu shalat dapat membatalkan shalat. (jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh orang-orang Syiah dihukum tidak sah dan batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).

17. Amin Sesudah Fatihah
Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah. Menurut Syiah mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah dan batal shalatnya. (Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).

Demikian beberapa perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Harapan semoga pembaca dapat memahami benar-benar perbedaan-perbedaan tersebut. Selanjutnya pembaca yang mengambil keputusan (sikap).
dikutip dari kg Verry Nusa Putera

Kamis, 28 Februari 2013

Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan dalam Islam

Bagaimana Memilih Pemimpin

لَّا يَتَّخِذِ ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلْكَـٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۖ وَمَن يَفْعَلْ ذَ‌ٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ ٱللَّهِ فِى شَىْءٍ إِلَّآ أَن تَتَّقُوا۟ مِنْهُمْ تُقَىٰةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ ٱللَّهُ نَفْسَهُۥ ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلْمَصِيرُ ﴿٢٨﴾

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah dari pertolongan alloh, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka, dan alloh memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya, dan hanya kepada alloh kamu kembali”. QS. Ali imron : 28,

   Suatu ketika diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Jalur Ibnu Abbas, salah seorang sahabat dari golongan ansor bernama Hajajj bin amr memiliki teman-teman yahu dibernama Kaab bin Asyraf, Ibnu Abu Haqiq dan Qais bin Zaidah dan sering memberi mereka sedekah, lalu sahabat-sahabat yang lain bernama Rifaah bin Munzir, Abdullah bin Zubair dan Saad bin Hastmah menasehati Hajajj supaya menjauhi teman-teman yahudinya ini.

   Syahdan, tafsir Alqurthubi menjelaskan asbabun nuzul  ayat ini dengan mengaitkan pada peristiwa perang khandak,dimana ketika itu madinah sedang diliputi kepanikan menjelang terjadinya perang antara kaum kafir quraish yang dibantu oleh golongan yahudi. Salah seorang sahabat bernama Ubadah bin Shamit memberikan usul kepada Nabi dan para Sahabatnya “wahai Nabi Alloh, aku membawa lima ratus orang yahudi, mereka akan keluar bersamaku dan akan ikut memerangi musuh, lalu kemudian alloh menurunkan ayat ini.
Para ahli tafsir menafsirkann ayat ini sebagai peringatan bagi kaum muslimin agar tidak memberikan kepercayaan terutama dalam hal kepemimpinan atau wali/aulia kepada orang yang bukan muslim. AlQurthubi setidaknya menjelaskan ada tiga hal yang mendasari kenapa orang-orang muslim dihimbau untuk tidak memberikan kepercayaan kepada non muslim :
  • Kaum non muslim tidak akan bisa menjaga kehormatan keimanan kaum muslimin. Kaum muslimin diprancis dibawah kepemimpinan presiden Nicholas Sarkozy atas dasar pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat, melarang penggunaan simbol-simbol yang dikenakan oleh tiap muslim, seperti penggunaan hijab bagi muslimah, diruang publik semisal sekolah, rumah sakit, dan kantor pelayanan publik. Bagaimana seorang muslim bisa menjalankan ritual ibadah keagamaan-nya dengan baik jika hak-hak dasarnya diabaikan.
  • Kaum non muslim tidak bisa membela kepentingan kaum muslim. Ada banyak contoh untuk hal ini, sebut saja muslim yunani yang hendak membangun masjid agung, niatan mulia ini ditentang dewan perwakilan rakyat disana hanya karena “tidak bercirikan yunani” sebuah alasan yang mengada-ada. Adanya masjid tentu menjadi kepentingan bagi setiap muslim, karena disana ia akan bertemu dengan saudara seiman  yang lain. Muslim di Afrika Selatan pernah mengalami hal serupa ketika kepentingan kaum muslimin disana diabaikan. Organisasi muslim disana pernah mengajukan petisi mengenai label halal untuk setiap obat dan makanan namun upaya ini ditentang. Tentu nasib yang menimpa muslim diafrika selatan adalah buah dari pemimpin yang bukan dari kalangan muslim. Pemimpin non muslim tidak akan mengerti kepentingan-kepentingan kaum muslim.
  • Kaum non muslim bahkan cenderung mengajak muslim untuk mengikuti budaya dan kebiasaan yang berlaku dikalangan mereka. Hal ini jauh-jauh hari sudah disiratkan oleh AlQuran dalam surat Al-Baqoroh ayat 120.

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
﴿١٢٠﴾

   Janganlah kamu menyusahkan dirimu demi memuaskan para pembangkang dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi rela. Sungguh mereka itu tidak akan merelakanmu sehingga kamu mau menjadi pengikut agama yang dalam pandangan mereka itu berisi petunjuk. Katakan kepada mereka, "Tidak ada yang lebih benar daripada petunjuk yang diturunkan Allah dalam Islam." Barangsiapa tergoda untuk mengikuti kehendak hawa nafsu mereka setelah mengetahui kebenaran yang Kami turunkan kepadamu, maka sungguh mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong dari azab neraka selain Allah.

   Menurut para ahli tafsir, ayat ini mengisyaratkan bahwa sejatinya ada keinginan dalam setiap lubuk para kaum nasrani dan yahudi untuk cenderung membawa keyakinan muslim kearah keyakinan yahudi dan nasrani. Oleh karena itu, Alloh memperingatkan agar bahwasannya, jangan terus menerus mengikuti kemauan dan keinginan yahudi dan nasrani karena mereka akan terus berlaku seperti itu.

   Dari ketiga poin tersebut, sudah jelas bahwa urusan memilih pemimpin sejatinya sudah diterangkan oleh alloh kepada nabi muhammad saw, bahwa setiap muslim sekiranya dan sudah menjadi keharusan untuk memilih pemimpin yang seiman. Karena sejatinya, kesamaan iman adalah bentuk persaudaraan yang akan membawa dalam hal aqidah, akhlak dan syariah.

Selasa, 26 Februari 2013

Contact / Order



Contact Us In Here !

Silahkan hubungi kami melalui kontak formulir di bawah ? abapila Anda membutuhkan penjelasan atau informasi yang berhubungan dengan Daarus-Sakinah Herbalis. Insya Allah kami akan segera me-reply pesan Anda.

Nama *




First



Last

Email *



Telpon / Hp. *



Web Site



Pesan




Image Verification

captcha

Masukan Kode Verifikasi disamping :

[Refresh Image] [What's This?]

Powered byEMF Web Forms Builder
Report Abuse

HADITS-HADITS DOA RUQYAH


Mathr Ibnu Abdurrahman al-A'naq berkata: telah berkata pada saya Ummu Aban
binti al-Wazi' ibnu Zari ibnu 'Amir al ?'Abdi dari bapaknya bahwa kakeknya yang
bernama az-Zari' datang kepada Rasulullah Muhammad SAW bersama seorang anaknya
yang mengidap penyakit "gila". Kakek saya berkata: ketika kami sudah sampau
pada Rasulullah Muhammad SAW di kota madinag, maka saya berkata, "wahahi
Rasulullah, sesungguhnya saya membawa seorang anak saya yang berpenyakit gila,
maka saya sengaja datang kepada Engkau dan meminta agar Engkau berdoa kepada
Allah untuk kesembuhannya," Rasulullah Muhammad SAW berkata, "bawalah anak itu
kemari" kemudian saya mengambilnya pada kendaraan dan melepaskan tali
pengikatnya, lalu saya lepaskan pakaian perjalanannya, dan memakaikan padanya
sepasang yang indah, saya membawanya kepada Rasulullah Muhammad SAW sehingga
ketika saya sudah sampaiu dihadapannya, beliau berkata, "dekatkanlah ia kepada
saya dan letakkan punggungnya dihadapan saya," lalu ia memegang ujung dan
pangkal kainnya dan memukul punggung anak itu sehingga kelihatan putih
ketiaknya, sedangkan beliau berkata, "keluarlah wahai musuh Allah! Keluarlah
musuh Allah!" Lalu anak tersebut kembali dapat melihat secara normal, tidak
seperti pandangan yang biasanya.

Rasulullah muhammad sawmendudukkan anaknya
dihadapannya. Beliau berdoa untuknya dan mengusap mukanya (HR. At Thabrani)
(lihat juga pada majma' az ? Zawa, id 9:3)

Ubai ibnu Ka'ab: pada suatu waktu, aku pernah bersama rasulullah, lalu
datanglah seorang arab..., maka ia berkata "wahai Nabi Allah, sesungguhnya saya
menpunyai seorang saudara yang berpenyakit," Rasulullah Muhammad SAW bertanya,
"apakah penyakitnya?" ia menjawab, "penyakit gila," Rasulullah Muhammad SAW
berkata "bawalah dia kepada saya." Kemudian orang sakit itu didatangkan
kehadapan Rasulullah Muhammad SAW, maka Nabi Muhammad SAW membaca doia
perlindungan dengan surah al-fatihah dan empat ayat pertama dari surah
al-Baqarah, ayat 163 dan 164 dari surah al-Baqarah, satu ayat 18 dari surat Ali
'Imran, satu ayat 54 dari surat al-A'raf, satu ayat 116 dari surat al-Mukminin,
satu ayat 3 dari surat al Jin, ayat 1 - 10 dari surah ash Shaffat, ayat 1 n- 3
surah al ? Mu'min, ayat 29 ? 32 al Ahqaaf, ayat 33 ? 35 surah Ar Rahmaan, ayat
51 ? 52 surah al Qalam, surah al Iklash, Surah al Falaq dan surah Annas.
Kemudian laki ? laki yang sakit itu berdiri seakaqn ? akan ia tidak pernah ragu
dengan dirinya (HR Ibnu Hiban)
Berwudhulah sebelum tidur, baca surat al Iklash, al Falaq dan An-Nas. Lalu
tiupkan kedua telapak tangan. Kemudian usapkan ke sekujur tubuh. Setelah itu
bacalah ayat kursi. (HR Bukhari dari Abu Hyrairah)
Hasil tim tersebut memperlihatkan kalau karbon dioksida ditahan pada
tingkat 450 ppm, temperatur global akan naik sebesar 0,6 derajat celsius

(sekitar 1 derajat fahrenheit) di atas catatan saat ini sampai akhir abad ini.
Sebaliknya, studi itu memperlihatkan, temperatur akan naik hampir sebesar empat
kali jumlah tersebut, jadi 2,2 derajat celsius (4 derajat fahrenheit) di atas
catatan saat ini, kalau buangan gas dibiarkan terus berlanjut di jalurnya saat ini.
Menahan tingkat karbon dioksida pada angka 450 ppm akan memiliki dampak lain,
demikian perkiraan studi contoh iklim itu.Kenaikan permukaan air laut akibat
peningkatan panas karena temperatur air menghangat akan menjadi 14 sentimeter
(sekitar 5,5 inci) dan bukan 22 sentimeter (8,7 inci). Kenaikan mencolok permukaan
air laut diperkirakan akan terjadi karena pencairan lapisan es dan gletser.
Volume es Kutub Utara pada musim panas menyusut sebanyak seperempat
dan diperkirakan akan stabil paling lambat pada 2100.
Suatu penelitian telah menyatakan, es musim panas akan hilang sama sekali pada
abad ini jika buangan gas tetap pada tingkat saat ini.Pemanasan Kutub Utara
akan berkurang separuhnya sehingga membantu melestarikan populasi ikan dan
burung laut serta hewan mamalia laut di wilayah seperti di bagian utara Laut Bering.
Perubahan salju regional secara mencolok, termasuk penurunan salju di US Southwest
dan peningkatan di US Norhteast serta Kanada, akan berkurang sampai separuh kalau
buangan gas dapat dipertahankan pada tingkat 450 ppm.